“The Jatayu” Bhinneka Tunggal Ika dalam Eco Fashion Carnaval

“The Jatayu” Bhinneka Tunggal Ika dalam Eco Fashion Carnaval

February 23, 2023 SMA BSD 0

    “Jangan menunggu kesempatan yang tepat, tapi buatlah.” Kutipan dari seorang George Bernard Shaw merupakan interpretasi dari proses siswa-siswi SMAS Kristen ORA et LABORA dalam sebuah ajang kompetisi bertajuk Eco Fashion Carnaval yang diselenggarakan oleh CSR Sinarmas Land. Kompetisi ini mengusung tema daur ulang sampah dalam bentuk proses merancang busana yang eco friendly. Apresiasi dan proficiat diberikan kepada siswa-siswi SMAS ORA et LABORA diantaranya : Vonny Bella Purba, Suci Winingkih, Natasya Victoria Sidabutar, Rachel Natasha Sihombing, Bintang Fridel Putra Gosal, Ivan Michael Sanjaya, Joanne Shaina Sagita, Matthew Keane, Christopher Allen Gunawan, dan Putri Nurul Fitriana dalam mempersiapkan, memroses, dan menciptakan “The Jatayu” dengan bimbingan Ibu Marlina Adhy Restiningrum.

    Ibu Marlina beserta 10 siswa SMAS Kristen ORA et LABORA mempersiapkan kompetisi ini sejak 13 September 2022, bukan waktu yang cukup dalam menciptakan karya seni. Namun dengan keteguhan hati dan ketekunan maka terciptalah “The Jatayu” Bhinneka Tunggal Ika, yang mengejawantahkan kesempatan dan kesatuan berinovasi dan berkreasi para siswa-siswi SMAS Kristen ORA et LABORA yang bahu membahu menciptakan hasil karya penuh makna.

    Dalam cerita, Jatayu ini adalah tunggangan Dewa Wisnu yang akhirnya harus gugur saat menyelamatkan Shinta dari Cengkeraman Rahwana. Jatayu inilah yang kini sering kita jumpai dan sebut dengan Burung Garuda yang ada dalam simbol negara kita Indonesia. Sebuah makna yang teramat dalam bagi kita generasi penerus bangsa yang menyimbolkan sebuah kemerdekaan dari cengkeraman dan membawa Indonesia dalam persatuan seperti kutipan “Memayu Hayuning Bhawana” kemampuan membawa Indonesia dalam keseimbangan alam yang dinamis dan terjaga. Sangat representatif. Sebuah karya anak-anak bangsa yang menyiratkan budaya dan karya seni dalam bentuk busana. Tetaplah berkarya untuk Bhinneka Tunggal Ika (oleh : Susanti Kristianingrum)